Arsitek kontraktor membagi pekerjaan rancang bangun rumah menjadi beberapa tahapan proses. Setiap tahap merupakan periode pedoman pelaksanaan pekerjaan, untuk menjaga agar proses rancang bangun rumah tetap berada dibawah kontrol. Ini berarti pemilik rumah maupun pelaksana pekerja pembangunan mudah mengetahui tahapan yang sedang dikerjakan, pekerjaan apa yang harus dikerjakan kemudian dan berapa lama perkiraan waktu yang dibutuhkan. Dalam pekerjaan bangun rumah, beberapa pekerjaan bangun rumah saling bergantung atas keselesaian satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.
Tahapan bangun rumah
1. Pendefinisian tantangan dan resiko
Pada tahapan ini dipelajari tantangan yang dapat muncul dan menjadi hambatan proses bangun rumah. Hambatan dapat timbul dari hal teknis maupun hal non-teknis pembangunan rumah. Hal teknis dapat berupa tantangan struktur bangunan rumah atau kesulitan pelaksanaan pembangunan rumah. Tantangan non teknis dapat berupa perijinan bangun, pengorganisasian pekerja hingga transportasi pengadaan material.
2. Desain awal arsitektur / pra desain arsitektur
Pra desain arsitektur merupakan gambaran awal rumah anda yang dibentuk dari hasil diskusi kekeluargaan antara pemilik rumah dengan arsitek rumah. Dalam diskusi disampaikan keinginan pemilik rumah untuk rumah yang akan dibangun atau dapat juga saran masukan dari arsitek dari sisi keilmuwan dan pengalamannya. Seorang arsitek yang baik mampu menjebatani keinginan pemilik rumah melalui solusi arsitektur desain yang baik. Sehingga arsitek tidak hanya mementingkan tampilan muka bangunan semata tetapi juga mempertimbangkan konsep keseluruhan dan alasan arsitektural yang kemudian mendasari terbentuknya desain secara utuh dalam satu kesatuan.
3. Desain arsitektur
Fase desain arsitektur merupakan pematangan dari pra desain arsitektur. Fase ini merupakan pekerjaan koreksi desain arsitektur antara pemilik rumah dengan arsitek. Disain dianggap matang apabila ada persetujuan atas rancangan rumah antara pemilik dengan arsitek rumah. Selanjutnya rancangan arsitektur yang sudah disetujui dirubah menjadi gambar kerja lapangan. Gambar kerja merupakan serangkaian gambar pedoman pekerjaan lapangan yang dimengerti oleh pelaksana lapangan.
4. Pengurusan perijinan bangun rumah IMB
Pengurusan perijinan dilakukan apabila desain arsitektural telah selesai. Gambar desain arsitektur dibutuhkan petugas tata kota untuk meluluskan permintaan perijinan bangun rumah. Pengurusan perijinan sangat penting karena apabila pembangunan rumah dijalankan tanpa ijin dapat mengakibatkan proyek disegel oleh pemerintah.
5. Persiapan pembangunan konstruksi rumah
Fase ini merupakan tahapan dimana kontraktor dan arsitek sudah mempunyai gambaran atas rencana bangunan rumah yang akan dibangun. Rencana atas bentuk desain rumah telah disetujui, jenis dan quantity material diketahui. Selanjutnya kontraktor akan menawarkan rencana anggaran biaya rumah (RAB) untuk mendapat persetujuan pemilik rumah. Bila rencana anggaran biaya bangun rumah sudah disetujui pemilik rumah, kontraktor dapat menyiapkan semua keperluan pembangunan material ataupun immaterial seperti, tenaga kerja dan sistem kerja, sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi rumah dimulai.
6. Pembangunan rumah
Pembangunan konstruksi rumah merupakan pelaksanaan lapangan dari perencanaan yang
disetujui. Proses pembangunan dikerjakan sepenuhnya oleh kontraktor. Tugas pengawasan lapangan dilakukan secara total oleh kontraktor dan parsial oleh arsitek hingga proses pembangunan selesai.
7. Serah terima kunci
Fase ini merupakan titik yang menandakan selesainya pekerjaan pembangunan rumah. Fase ini dicapai bila bangunan rumah telah bersih dan dapat segera dihuni.
8. Masa garansi
Masa garansi berjalan sepanjang 3 bulan untuk kerusakan yang diakibatkan atau terjadi karena proses pembangunan rumah oleh kontraktor. Kerusakan yang disebabkan hal diluar proses pembangunan rumah tidak termasuk hal hal yang digaransikan.
Jumat, 13 Mei 2011
Tahapan Membangun Rumah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar